Ritual ngalap berkah di makam di Gunung Kemukus muncul karena adanya wasiat dari Pangeran Samudro semasa hidupnya. Adapun isi wasiat tersebut adalah sebagai berikut, “Sing sopo duwe panjongko marang samubarang kang dikarepke bisane kelakon iku kudu sarono pawitan temen, mantep, ati kang suci, ojo slewang-sieweng, kudu mindeng marang kang katuju, cedhakno dhemene kaya dene yen arep nekani marang penggonane.” Yang memiliki arti, “Barangsiapa berhasrat atau punya tujuan untuk hal yang dikehendaki maka untuk mencapai tujuan harus dengan kesungguhan, mantap, dengan hati yang suci, jangan serong kanan/kiri harus konsentrasi pada yang dikehendaki atau yang diinginkan, dekatkan keinginan, seakanakan seperti menuju ke tempat kesayangannya atau kesenangnannya.”
Ada satu kata dalam wasiat tersebut, yakni dhemenan, yang disalahartikan oleh para peziarah Gunung Kemukus. Dalam bahasa Jawa dhemenan dianggap memiliki arti sebagai kekasih lain yang bukan istri/suami sah, kekasih gelap, istri/suami simpanan. Akibatnya, peziarah makam Pangeran Samudro harus membawa dhemenan saat ke Gunung Kemukus. Arti sesungguhnya, kata dhemenan dalam wasiat tersebut memiliki makna keinginan yang diidam-idamkan, cita-cita yang ingin segera terwujud atau tercapai seperti seakan-akan ingin menemui kekasih.
Kosa Kata | Arti |
---|---|
Ngalap berkah | Usaha untuk mendapatkan berkah atau keberuntungan dari tempat suci |
Gunung Kemukus | Nama sebuah gunung di Jawa Tengah yang menjadi tempat ziarah |
Wasiat | Pesan atau amanat yang diberikan sebelum seseorang meninggal |
Hasrat | Keinginan yang kuat untuk mencapai sesuatu |
Panjongko | Keinginan atau tujuan yang ingin dicapai |
Sarono pawitan | Dengan kesungguhan dan persiapan yang matang |
Temen | Serius, sungguh-sungguh |
Mantep | Mantap, yakin, tidak ragu-ragu |
Ati kang suci | Hati yang bersih dan tulus |
Slewang-sieweng | Serong atau menyimpang dari tujuan |
Mindeng | Fokus atau berkonsentrasi pada sesuatu |
Katuju | Sesuatu yang diinginkan atau dituju |
Dhemenan | Keinginan yang diidamkan atau cita-cita |
Peziarah | Orang yang melakukan ziarah atau kunjungan ke tempat suci |
Kekasih gelap | Pasangan tidak sah atau hubungan tersembunyi |
Cita-cita | Impian atau tujuan hidup yang ingin dicapai |
Ziarah | Kunjungan ke tempat suci untuk tujuan religius |
Kesungguhan | Ketulusan atau keseriusan dalam melakukan sesuatu |
Tempat kesayangan | Tempat yang sangat disukai atau dicintai seseorang |
Mitos | Cerita atau kepercayaan yang berkembang di masyarakat namun tidak selalu berdasarkan fakta |
Kamus Digital Nusantara © 2024